Friday 23 September 2016
AKU MENYUKAIMU
Sekarang biar ku sampaikan pada alam,Dan jujur sama tuhan..
Yogyakarta, 23 september 2016
Tuesday 26 April 2016
WANITA MASA KINI
Jangan terkejut.
Jangan cepat menilainya buruk.
Bukankah ini yang terjadi?
Dan ini kebanyakannya terjadi!
Manusia hanya dibilang manusia,
Tapi tidak benar-benar jadi manusia.
Ini bukan mimpi, tapi nyata.
Sudah berkeliaran dimana-mana.
Bukan tidak ada yang mengatakan,
Tapi, sulit menemukan yang mendengarkan.
Bukan pula sulit mendengarkan,
Hanya saja sering tidak dilakukan.
Waktu tidak lagi jadi waktu.
Tapi hanya jadi waktu yang di ulur.
Bukan hanya satu, seringkali kebanyakannya mengulur.
Jangan terkejut.
Jangan cepat menilainya buruk.
Itulah dirimu.
Yogyakarta, 26 April 2016
Sunday 24 April 2016
SENJA DISENYUMMU
SENJA DI SENYUMMU
senja di senyummu
telah mampu menyapa mindaku.
akankah semua berlalu,
atau semua ujianku.
bukan pula ku yakini takdir.
senja di senyummu
masih kutunggu fajar disenyummu.
takku harap semua berlalu sia,
atau bahkan harus, tidak menghargai masa.
senja di senyummu
dengan keyakinanku, bukan kebencianmu.
bukan pula salah tingkahku.
introspeksi diri, mungkin itu kewajibanku.
kuyakini pula kebenarannya.
senja di senyummu
andaikan aku boleh menyampaikan.
ku harap pula kau sambut dengan keikhlasan.
akan kembalikah fajar?
terbitkah terang sehabis gelap?
senja di senyummu
cukup mengundang berjuta sapa pada mindaku.
satu persatu harus kutafsirkan sendiri.
senja di senyummu
semoga tidak benar-benar berlalu.
senja di senyummu
semoga tidak mengekangku.
senja di senyummu
semoga menyimpan asaku
senja di senyummu
semoga terbitlah fajar senyummu
yogyakarta, 24 April 2016, 02:24 am
Moh Hasib
Thursday 14 April 2016
KEBAHAGIAAN TELAHPUN BERLALU
Kebahagiaan telahpun berlalu
Jangan kau bilang;
kau akan membiarkan dirimu kaku
Tawa tak lagi dalam hidupmu
Hidup yang malang jadi tawa jutaan orang
Kebahagian telah pun berlalu
Jangan kau bilang;
Kau akan membiarkan dirimu diam begitu saja
Engkau diam setan dimana, ketawa-ketawa bersuka ria
Engkau harus ganti dirimu
Dengan dirimu yang baru, yang mampu membawamu ke sorgawi
Engkau harus berharap pada tuhan dan dirimu
Bahwa sebagian dalam hidupmu mengandung ribuan bahkan jutaan kalam-kalam sorgawi
Engkau tak patut kaku
Dunia masih belum engkau genggam
Engkau tak pantas diam
Beribu kebaikan belum kau pangku
Dimana ada masalah
Disitulah kau harus bangkit
Dimana ada kesulitan
Disitulah semangat harus kau ungkit
Dimana ada pemikiran memilukan
Disitulah pemikiranmu harus kongkrit
Kebahagiaan bukan terletak pada diri satu orang,
Hakikatnya kebahagiaan adalah rahmat tuhan
Kebahagiaan bukan hanya satu kali
Sejatinya kebahagiaan adalah anugerah sang ilahi
Jangan kau rasa pantas dalam keterpurukan
Membiarkan dirimu bernaung dalam keputus asaan
Jangan kau rasa perlu larut dalam kepedihan
Membiarkan dirimu mengharap akan kebinasaan
Jangan kau rasa patut bersemedi dalam angan
Angkat badanmu dan mulailah menghadap tuhan
Sadarlah,
Dalam kebahagiaan ada bahagia
Dalam ketawaan ada tawa
Dalam kepedihan ada pedih
Dalam tangisan ada tangis
Dan dalam kesempurnan itu sendiri tak akan nyata tanpa adanya sempura
Yogyakarta, 14 April 3016
Moh Hasib
Sunday 10 April 2016
MENUJU KEMATIAN
Saturday 2 April 2016
BAIK
Aku lirik-lirik kamu memang baik
Aku lihat-lihat kau hanya baik
Aku tarik-tarik kesimpulannya kau tetap baik
Kuhaturkan kepadamu menjadi sebuah kata yang berlutut
Yang tak sedikitpun menunjukkan rasa salut
Namun, ianya hanya beriring takut
Kau bisa mengubah dunia!
Karna apa?
Dengan apa?
Kok bisa?
Aku tatap-tatap kau adalah baik
Aku fikir-fikir seribu daya aku fikir
Kau tetaplah baik
Kau tak unik kau tak karismatik
Kau hanyalah baik cukup dengan baik
Bagiku baik tetaplah baik kau tidak perlu menjadi baik
Bagiku baik adalah baik kau tak perlu mencari baik
Kau adalah baik dari baik yang tercipta dari baik untuk baik
Kau adalah baik dan segalanya untuk baik
Bukan karna menarik kau baik
Bukan karna unik lantas kau baik
Bukan karna karismatik kau baik
Kau memanglah baik dari baik
Kau cukup menjadi baik
Insyaallah baik
Akhirilah semuanya dengan baik
Wednesday 30 March 2016
DIBALIK RIBUAN PURNAMA
DI BALIK SERIBU PURNAMA
Kala itu kau tersenyum karena kedatanganku ke rumahmu
Sepertinya rindu itu sangat dalam dihatimu.
Kala itu bulan September, satu bulan sebelum ulang tahunku.
Kau menunggu kemudian melupakan itu.
Kau berfikir tiada tangis di balik senyumku
Kau setenang laut tak berbadai.
Kau berfikir aku hanya bergurau dalam tawa
Maka kesungguhan pun tiada
Delapan bulan dari kedatanganku ke rumahmu
Sekarang aku kembali lagi ke rumahku
Rindu pun menggebu, kau berkata,
Engkau pun begitu.
Ribuan purnama telah menemaniku sampai sekarang
Dia yang setia menggambarkan wajahmu
Dia yang menggambarkan senyummu
Menyihirku menjadi gila
Senyum sendiri
di depan jendela.
Di balik ribuan purnama itu
Jika kau tau, aku berdiri di bawahnya, berfikir seolah dirimu
Senyum dengan keindahannya tanpa menyentuhnya
Tertawa dengan cahayanya tanpa menggapainya
Terlena bersamanya tanpa memeluknya
Dan diam tanpa suara bersamanya
Sungguh purnama itu bak dirimu
Dengan kepercayaanku dia sedang menatapku
Dengan keyakinanku dia sedang mendengarkan kataku
Dengan keimananku dia sedang merindukanku
Dengan doaku semoga purnama tak cepat berlalu
Jika dirimu belum lagi di depanku
Yogyakarta, 24 maret 2016
Moh Hasib
Friday 25 March 2016
RATAPAN SEMUT
RATAPAN SEMUT 🐜🐜🐜
Sadarkah engkau manusia?
Aku menggigitmu karna kau melakukan kesalahan,
Kesalahan yang bisa memisahkanku dengan keluargaku.
Aku yang sedang makan kau ganggu.
Aku yang sedang minum kau ganggu.
aku yang sedang tidur kau ganggu.
Walaupun aku makan dari makananmu,
aku tidak mengambil semuanya.
Apalagi sampai separuh, separuh dari seper-enamnya tidak sampai.
Lalu kenapa kau tega membunuhku?
sekarang,
aku beranikan diri untuk bertanya kepadamu.
dibalik diamnya jasadku.
dibalik hilangnya nafasku.
dan dibalik terbangnya jiwaku.
andaikan aku sebesar dirimu,
apa kau masih berani kepadaku?
jika aku mengajak seluruh ummat semut,
apa seluruh temanmu akan membantumu dalam membunuhku?
kenapa kau bisa percaya kepada hasutan temanmu tanpa kebenaran,
bahwa aku bisa membunuhmu?
kenapa kau tidak pernah mau berfikir dengan tindakanmu?
aku memakan makananmu yang tidak kau simpan dengan benar,
agar kau lebih hati-hati dalam tindakan sekecil apapun.
aku makan selalu berbondong-bondong dengan ummat semut.
itu agar kamu sadar,
bahwa kepedulian itu ada.
bahwa toleransi itu ada.
bahwa kebersamaan itu lebih indah.
bahwa kekompakan itu lebih selamat.
bahwa kenyang sendiri itu tak akan menjamin kebahagiaan.
dan aku meminum susumu,
agar kau berfikir,
bahwa setiap ada yang manis-manis,
disitulah ada aku.
dimana kau masih hidup, disitulah kau butuh cinta.
Yogyakarta, 24 Maret 2016
Monday 21 March 2016
KENAPA MEREKA?
karna terpaksa, aku menikmati keindahan pantai ini.
Jika saja mereka jeli, aku menikmati kepanasan di pantai ini.
Kenapa mereka-mereka hanya melihat pantainya saja?
Kenapa mereka-mereka tidak tau aturannya?
Kenapa mereka-mereka tidak tau caranya?
Kenapa mereka-mereka hanya jadi mereka yang tak jadi penikmat sejati?
dalam setiap tatapannya mengandung rintihan.
entah bagaimana aku harus mengungkapkan.
dengan tingkah, dianggapnya tak punya tatakrama.
tiada yang lebih mengerti selain dirimu.
tiada yang lebih faham selain dirimu.
tiada yang lebih bisa mengatur posisiku selain dirimu.
yang berani merasa benar dengan keangkuhannya.
benahilah semua masalah.
hilangkanlah segala resah.
hanya padamu aku menyerah.
hanya padamulah aku pasrah.
Tuesday 15 March 2016
KERINDUAN
saya coba pejamkan mata, bukan karna saya mengantuk.
Tapi saya mencoba menikmati kerinduanku bersamamu dibalik harapan.
Saya coba menghela nafas, bukan karna saya sesak dada.
Tapi saya ingin jauh terbang bersama mimpiku denganmu yang sempat tersendat.
Saya lentangkan badan, bukan karna saya kecapean.
Tapi karna saya menunggumu memelukku dengan cinta.
Saya coba isyaratkan senyum dalam kesendirian, bukan karna saya sudah strees.
Tapi biar kamu tau disegenap nafasku ada kamu.
Di hatiku tertahtalah kamu.
Di jiwaku...menyatulah kamu..
Yogyakarta, 15 maret 2016
Moh Hasib
KIAMAT MASIH BESOK
Jadi setelah waktu itu berlalu, saya coba luangkan masa dengan jiwaku sendiri.
Yang telah lama kupungkiri dengan keangkuhanku sendiri.
Saya coba taklukkan satu rasa yang menjanggal,
Kuyakinkan itu pastilah tercapai.
aku tuliskan di tepi pantai,
Agar cepat sirna dan usai.
Sengaja aku tidak menulis terlalu lekat,
Agar tiada luka yang pekat.
waktu, bukan waktu yang kita mau,
Tapi waktu yang telah ditentukan.
Bahagia, bukan bahagia yang kita tuju,
Tapi usaha yang sempurna bahagia itu.
Cinta, bukan cinta melainkan tuhan.
Tapi sebuah kesalahan yang kita agungkan.
matahari kan terbit lagi, kiamat masih besok.
Masih ada sekarang untuk melangkah seribu langkah.
Masih ada jutaan kata untuk berdo'a.
Jangan cepat menyerlah
Sebentar lagi masih ada anugerah.
Yogyakarta, 15 maret 2016
Moh Hasib
Thursday 10 March 2016
DUNIA
DUNIA
"dunia bukanlah diukur dengan bagaimana kita melihatnya.
Dunia bukan dicintai dengan kepuasan kita.
Dunia bukan disayangi karna isinya.
Tapi dunia dimiliki karna adanya harapan kita.
Dunia ini tak pernah nyata jika tuhan tak menginginkannya.
Dunia ini tak akan berubah tanpa ada yang merubahnya.
Dunia ini berubah karna manusia,
Dan manusia berubah karna manusia.
Dunia tak selebar fikiran kita, juga tak seluas yang kita kira.
Kapanpun kamu bisa mengelilingan.
Kapanpun kamu bisa mengarunginya.
Dengan cinta tuhan kamu bisa menggapainya.
Tidak ada guruh bagi orang yang pekak,
Tidak ada kilat bagi orang yang buta.
Berfikirlah engkau penghuni dunia.
Tidak ada rotan, akarpun jadi. "
Yogyakarta, 10 maret 2016
Moh hasib
Monday 29 February 2016
22-05-2014
22-05-2014
Di sudut kota bersih, Bandar tun razak di negeri jiran saya tuliskan sebuah kisah. Kisah dimana saya menata hidup penuh makna dan kesabaran. Saya tidak mengerti kenapa saya dipertemukan. Saya pening mau artikan sebuah jalan.
Dengan modal sebuah senyuman, dari bibir yang ikhlas menyunggingkan. Dari mata yang sederhana, saya tatap kelembutannya. Saya pun tak boleh berkata apa.
22-05-2014 itu adalah hari kamis. Saya pun lebih bingung lagi. Saya coba artikan satu persatu hingga ejaan itu melahirkan sebuah rasa yang namanya "KERINDUAN". Bila saya teringat hari itu, saya tersenyum saya gembira. Namun hati tersayat rapi sebab rindu yang amat dalam tengah bersemedi.
Waktupun terkikis dengan cepat, sangat cepat. Janji-janji tersusun rapi. Layaknya tersimpan dalam peti besi suci. Hingga salah satu dari kami atau bahkan keduanya mulai merindukan janji-janji itu.
Kuncinya hilang entah kemana. Atau kami yang lupa diletak dimana. Atau memang kunci itu tak pernah ada saya sendiri kurang memahaminya.
Saya ingin sekali melukiskan segalanya. Menuliskan kembali kisah waktu yang telah terbuang dan tidak akan terlupakan. Tapi siapa yang bisa membantunya? Tuhan masih belum memberikan jawabannya.
Ada yang mengatakan saya melakukan sebuah kesalahan. Siapa-siapa belum tentu selalu benar. Keindahan bukan berarti kebahagiaan, kebahagiaan belum tentu kebenaran, dan kebenaran belum pasti kesempurnaan. Kita belum tau setan atau tuhankah yang berbisik!?
Salah satu dari kami pasti ada yang mengerti.
Dunia berubah karna manusia, manusia berubah karna manusia. Siapa yang mengerti lebih dulu, dialah yang dituntut untuk bertindak saat ini.
Tuhan tidak pernah tidur dan tidak akan tidur. Tuhan tidak buta dan tidak akan pernah buta. Setitik pertolongan pasti akan diberikan pada hambanya.
Kalau bukan hari ini mungkin lusa tuhan pasti wujudkannya.
" saya akan lakukan yang terbaik untuk kamu "
Saya akan selalu ingat ayat itu sampai bila-bila mase
Yogyakarta, Ahad 28,2016
Thursday 28 January 2016
INI NEGERI TERKAYA
INI NEGERI TERKAYA
Negeri ini negeri terkaya sedunia,
Saya kira kalian sudah tau semuanya
Hingga rumput pun dan dedaunan terjual
Negeri ini negeri terkaya sedunia,
Saya kira kalian sudah faham semuanya,
Hingga angin pun bisa kita jual,
Negeri ini negeri terkaya sedunia,
Saya rasa kalian lebih tau semuanya
Hingga kotoran sapi pun laku terjual.
Wahai engkau penghuni negeri ini
Waktu telah menjemput kita, bersiaplah!
Jangan hanya jadi penjual kekayaan kita sendiri
Tapi belajarlah mengolah kekayaan sendiri
Waktu telah dikumandangkan, bergeraklah!
Jangan hanya makan di tetangga
Kita harus punya dapur sendiri
Waktu telah menggenggam kita, kuatlah!
Jangan mudah kalah pada sepatah kata di telinga
Tapi teriakkanlah bahwa kalian bisa
Kita adalah penghuni negeri terkaya,
Hingga tanpa duit pun kita bisa makan
Kita adalah pemilik negeri terkaya,
Hingga semuanya kita bisa kendalikan semaunya
Kita adalah orang-orang
yang punya segalanya,
Masak iya kita akan selalu
membeli ke tetangga?
Kita adalah tuan rumah,
masak iya kita dijadikan tamu?
Kita bisa mendirikan masjid dari batu,
Kita pun bisa mendirikannya
dari emas kalau kita mau
Kita bisa mendirikan masjid
dari pasir dan semen,
Kita bisa mendirikannya
dengan baja kalau kita mau
Mereka-mereka di luar sana bisa
membeli pulau kalau mereka mau
Kita bisa mendapatkan surga dengan
percuma kalau kita mau, atau
merobohkan neraka sekalipun
kalau kita mau.
Negeri ini adalah negeri terkaya sedunia,
Kita kita bisa menjual semuanya
Kita bisa membuat semuanya
Kita bisa menghasilkan semuanya
Kita bisa pergunakan semuanya
Kita bisa nikmati semuanya
Kita bisa semuanya
Mari kita susun mimpi kita
Seperti halnya kita menyusun alphabet
hingga melahirkan sebuah kata
Mari kita dirikan sama-sama
laksana semut mendirikan sarangnya
Mari kita lakukan bersama-sama
dan biarkan mereka iri melihat kita
Friday 1 January 2016
2016
2016
kicau burung dikala fajar menyingsing menyapa takdirnya, kalaku duduk dengan penuh kedaimaian menikmati kehangatan air hitam didepan kayu basiah yang sedang terbakar…
terdengar pula ayat tuhan sedang merajai ruangan yang sedang ribut dengan kobaran basiah terbakar…
sejenak teringat kejadian tadi malam, yang semuanya asyik merayakan, tidak sedikit pula yang biasa-biasa saja, termasuk aku salah satunya…
menjadi beban dikepala ketika durjana berkaliaran disetiap aliran otak…
menjadi sebak ketika harus selalu memikirkannya…
bukan tidak ingin ketawa, tapi hati merasa lebih baik menangis bersama orang yang sedang menangis kekurangan upaya…
bersedih bersama, berfikir bersama, bercerita bersama, dan menjadi pelajaran bersama…
bukan tidak ingin pergi keluar sana, ketika satu angka dibelakang empat angka sudah mulai berubah dan bertambah satu angka..
sudah menjadi kebiasaan sebelumnya, ketika pergantian angka tersebut sering kali disirami air malam yang seakan mencairkan tubuh…
tapi sekarang aku habiskan dengan melihat dunia lain yang sedang kacau diatas ketenangan dan kegembiran yang dimana disitu ada bermacam bangsa, suku, dan agama…
bukan aku tidak ingin menghargai ketika aku harus menyentuhnya hanya dengan tatapan mata…
ketika aku harus merangkulnya hanya dengan sebatas asa…
2016…
aku menjauh darimu namunku berharap banyak padamu..
andaikan engkau buruk terhadapku, mintalah sama tuhan agar bagus untukku..
andai engkau tidak punya apa-apa untukku, mintalah sama tuhan agar mempersiapkan semuanya untukku… andai engkau tidak tau cara menyampaikannya, pakailah cara apapun yang menurutmu bisa…
2016…
semoga kamu tidak seperti xxxx sebelumnya, namun tidak berharap kebaikanmu berkurang, haruslah bisa bertambah..
semoga kamu lebih bermanfaat dan bisa dimanfaatkan oleh semua orang…
tak kiralah itu orang besar atau kecil.. orang hina, orang berwibawa, orang sakit, orang sehat..
orang miskin, orang bermartabat… orang biasa, orang luar biasa..
semoga kamu menjadi tahun terbaik dari sebelumnya bagi MEREKA-MEREKA & SIAPA SAJA… AMIN.. AMIN.. AMIN YAROBBAL ALAMIN..
MOH HASIB
jum'at 01-01-2016
05:33 am