SUARA SENJAKU
Wednesday 7 June 2017
Si Sepi Yang Lebih Suka Matcha daripada Kopi
Friday 23 September 2016
AKU MENYUKAIMU
Sekarang biar ku sampaikan pada alam,Dan jujur sama tuhan..
Biarlah kau tidak mengenalku,
Atau mendengar banyak suaraku,
Atau bahkan diam lama bersamaku,
Cukup ku katakan
"AKU MENYUKAIMU"
Kau sederhana banget menurut pandanganku,
Namun aku takut mengatakan langsung kepadamu.
Kau sederna banget menurut fikiranku,
Tapi aku tidak punya keberanian lebih untuk jujur langsung kepadamu.
Kau sederhana banget menurut hatiku,
Hingga aku berfikir panjang untuk menyentuh hatimu.
Biarlah keikhlasan angin menyampaikan suaraku,
Untuk menyentuh telingamu.
Biarlah keikhlasan malam yang mengiringku kedalam mimpimu,
Untukku berkata....
Sungguh..
"AKU MULAI MENYUKAIMU & MENYUKAIMU"
Yogyakarta, 23 september 2016
Tuesday 26 April 2016
WANITA MASA KINI
Jangan terkejut.
Jangan cepat menilainya buruk.
Bukankah ini yang terjadi?
Dan ini kebanyakannya terjadi!
Manusia hanya dibilang manusia,
Tapi tidak benar-benar jadi manusia.
Ini bukan mimpi, tapi nyata.
Sudah berkeliaran dimana-mana.
Bukan tidak ada yang mengatakan,
Tapi, sulit menemukan yang mendengarkan.
Bukan pula sulit mendengarkan,
Hanya saja sering tidak dilakukan.
Waktu tidak lagi jadi waktu.
Tapi hanya jadi waktu yang di ulur.
Bukan hanya satu, seringkali kebanyakannya mengulur.
Jangan terkejut.
Jangan cepat menilainya buruk.
Itulah dirimu.
Yogyakarta, 26 April 2016
Sunday 24 April 2016
SENJA DISENYUMMU
SENJA DI SENYUMMU
senja di senyummu
telah mampu menyapa mindaku.
akankah semua berlalu,
atau semua ujianku.
bukan pula ku yakini takdir.
senja di senyummu
masih kutunggu fajar disenyummu.
takku harap semua berlalu sia,
atau bahkan harus, tidak menghargai masa.
senja di senyummu
dengan keyakinanku, bukan kebencianmu.
bukan pula salah tingkahku.
introspeksi diri, mungkin itu kewajibanku.
kuyakini pula kebenarannya.
senja di senyummu
andaikan aku boleh menyampaikan.
ku harap pula kau sambut dengan keikhlasan.
akan kembalikah fajar?
terbitkah terang sehabis gelap?
senja di senyummu
cukup mengundang berjuta sapa pada mindaku.
satu persatu harus kutafsirkan sendiri.
senja di senyummu
semoga tidak benar-benar berlalu.
senja di senyummu
semoga tidak mengekangku.
senja di senyummu
semoga menyimpan asaku
senja di senyummu
semoga terbitlah fajar senyummu
yogyakarta, 24 April 2016, 02:24 am
Moh Hasib
Thursday 14 April 2016
KEBAHAGIAAN TELAHPUN BERLALU
Kebahagiaan telahpun berlalu
Jangan kau bilang;
kau akan membiarkan dirimu kaku
Tawa tak lagi dalam hidupmu
Hidup yang malang jadi tawa jutaan orang
Kebahagian telah pun berlalu
Jangan kau bilang;
Kau akan membiarkan dirimu diam begitu saja
Engkau diam setan dimana, ketawa-ketawa bersuka ria
Engkau harus ganti dirimu
Dengan dirimu yang baru, yang mampu membawamu ke sorgawi
Engkau harus berharap pada tuhan dan dirimu
Bahwa sebagian dalam hidupmu mengandung ribuan bahkan jutaan kalam-kalam sorgawi
Engkau tak patut kaku
Dunia masih belum engkau genggam
Engkau tak pantas diam
Beribu kebaikan belum kau pangku
Dimana ada masalah
Disitulah kau harus bangkit
Dimana ada kesulitan
Disitulah semangat harus kau ungkit
Dimana ada pemikiran memilukan
Disitulah pemikiranmu harus kongkrit
Kebahagiaan bukan terletak pada diri satu orang,
Hakikatnya kebahagiaan adalah rahmat tuhan
Kebahagiaan bukan hanya satu kali
Sejatinya kebahagiaan adalah anugerah sang ilahi
Jangan kau rasa pantas dalam keterpurukan
Membiarkan dirimu bernaung dalam keputus asaan
Jangan kau rasa perlu larut dalam kepedihan
Membiarkan dirimu mengharap akan kebinasaan
Jangan kau rasa patut bersemedi dalam angan
Angkat badanmu dan mulailah menghadap tuhan
Sadarlah,
Dalam kebahagiaan ada bahagia
Dalam ketawaan ada tawa
Dalam kepedihan ada pedih
Dalam tangisan ada tangis
Dan dalam kesempurnan itu sendiri tak akan nyata tanpa adanya sempura
Yogyakarta, 14 April 3016
Moh Hasib
Sunday 10 April 2016
MENUJU KEMATIAN
Saturday 2 April 2016
BAIK
Aku lirik-lirik kamu memang baik
Aku lihat-lihat kau hanya baik
Aku tarik-tarik kesimpulannya kau tetap baik
Kuhaturkan kepadamu menjadi sebuah kata yang berlutut
Yang tak sedikitpun menunjukkan rasa salut
Namun, ianya hanya beriring takut
Kau bisa mengubah dunia!
Karna apa?
Dengan apa?
Kok bisa?
Aku tatap-tatap kau adalah baik
Aku fikir-fikir seribu daya aku fikir
Kau tetaplah baik
Kau tak unik kau tak karismatik
Kau hanyalah baik cukup dengan baik
Bagiku baik tetaplah baik kau tidak perlu menjadi baik
Bagiku baik adalah baik kau tak perlu mencari baik
Kau adalah baik dari baik yang tercipta dari baik untuk baik
Kau adalah baik dan segalanya untuk baik
Bukan karna menarik kau baik
Bukan karna unik lantas kau baik
Bukan karna karismatik kau baik
Kau memanglah baik dari baik
Kau cukup menjadi baik
Insyaallah baik
Akhirilah semuanya dengan baik